Sedang lagi masa-masa nya Caleg, pemilihan Calon Legislatif dan pemilihan Presiden sebagai pejabat Eksekutif Negara. Ada beberapa hal yang mungkin perlu saya share dan perlu menjadi pertimbangan kita semua dalam menyambut Pesta demokrasi tahun 2014 pada Bulan April Besok.
Tadi saat sedang berselanjar Internet, saya sempet membaca Welcome Slogan di Mer**ka.com
"Korupsi ada karena adanya sifat Tamak dan Rakus,"
---------------------------------
Tambahan Saya :
Sifat tamak dan Rakus ada karena mereka membutuhkan dana,
Dana Dibutuhkan untuk mengganti biaya Kampanye selama dia mencalonkan.
Karena mencalonkan harus banyak membutuhkan biaya, untuk iklan, pasang reklame, sampai melakukan SUAP ke masyarakat.
Mengapa diperlukan iklan sampai SUAP ke masyarakat ?
Karena itu asas "DEMOKRASI", dan demokrasi itu berbasis kuantitatif dan mayoritas. Kalau ada 10 Ulama mengangkat 1 calon, ada 10 orang akademisi yang mengusung calon, dan ada 100 preman yang mengusung calon, sudah bsia ditebak siapa yang akan jadi pemimpin..
Dan akan langsung juga bisa ditebak akan jadi apa negeri Ini.
Nabi Muhammad SAW sudah mewanti2, janganlah engkau memberikan kekuasaan kepada orang yang "meminta" nya. Karena pasti lah dia akan Dholim..
Masih banyak caleg, dan bisa dipastikan 90% dari mereka akan dholim ketika memimpin.
Masih mau ikut memilih orang yang Dholim ?
TERUS BAGAIMANA SIH PEMILIHAN PEMIMPIN MENURUT ISLAM ?
Pemimpin diangkat secara musyawarah dan mendapatkan mufakat. Pemimpin harus memenuhi kriteria2 tertentu yang telah ditetapkan dan dipilih oleh dewan. Dewan ini terdiri dari sesepuh2 dan Ulama tua yang mengerti benar ttg Agama, dan Sifat sesorang, yang sudah teruji Iman dan pengetahuan nya. Itulah yang terjadi selama pemilihan Khulafaurasydin, Pemilihan Abu Bakkar As-Shidiq, Umar Bin Khattab, Usman Ibnu Affan, dan Ali Bin Abu Tholib.. semuanya dilakukan dengan musyawarah majelis dewan dan dicapai kemufakatan.
APA AKIBATNYA KALAU KITA MEMILIH dan YANG KITA PILIH TERNYATA DHOLIM DAN MERUGIKAN MASYARAKAT LUAS, dan HANYA MENGUNTUNGKAN SEKELOMPOKNYA SAJA ?
Itulah dasar pemikiran dari adanya GOLONGAN PUTIH, mereka menggunakan Hak Pilih nya untuk Tidak Memilih, karena Tidak Memilih itu juga termasuk Pilihan.
Saya bukan mau mengajarkan Golput, tapi cuman mau share saja, soalnya saya juga masih bingung harus gimana untuk menanggapinya. Sebagai Warga Negara yang Baik, kita harus turut membantu Indonesia menjadi Negara yang Lebih Baik.
Tadi saat sedang berselanjar Internet, saya sempet membaca Welcome Slogan di Mer**ka.com
"Korupsi ada karena adanya sifat Tamak dan Rakus,"
---------------------------------
Tambahan Saya :
Sifat tamak dan Rakus ada karena mereka membutuhkan dana,
Dana Dibutuhkan untuk mengganti biaya Kampanye selama dia mencalonkan.
Karena mencalonkan harus banyak membutuhkan biaya, untuk iklan, pasang reklame, sampai melakukan SUAP ke masyarakat.
Mengapa diperlukan iklan sampai SUAP ke masyarakat ?
Karena itu asas "DEMOKRASI", dan demokrasi itu berbasis kuantitatif dan mayoritas. Kalau ada 10 Ulama mengangkat 1 calon, ada 10 orang akademisi yang mengusung calon, dan ada 100 preman yang mengusung calon, sudah bsia ditebak siapa yang akan jadi pemimpin..
Dan akan langsung juga bisa ditebak akan jadi apa negeri Ini.
Nabi Muhammad SAW sudah mewanti2, janganlah engkau memberikan kekuasaan kepada orang yang "meminta" nya. Karena pasti lah dia akan Dholim..
Masih banyak caleg, dan bisa dipastikan 90% dari mereka akan dholim ketika memimpin.
Masih mau ikut memilih orang yang Dholim ?
TERUS BAGAIMANA SIH PEMILIHAN PEMIMPIN MENURUT ISLAM ?
Pemimpin diangkat secara musyawarah dan mendapatkan mufakat. Pemimpin harus memenuhi kriteria2 tertentu yang telah ditetapkan dan dipilih oleh dewan. Dewan ini terdiri dari sesepuh2 dan Ulama tua yang mengerti benar ttg Agama, dan Sifat sesorang, yang sudah teruji Iman dan pengetahuan nya. Itulah yang terjadi selama pemilihan Khulafaurasydin, Pemilihan Abu Bakkar As-Shidiq, Umar Bin Khattab, Usman Ibnu Affan, dan Ali Bin Abu Tholib.. semuanya dilakukan dengan musyawarah majelis dewan dan dicapai kemufakatan.
APA AKIBATNYA KALAU KITA MEMILIH dan YANG KITA PILIH TERNYATA DHOLIM DAN MERUGIKAN MASYARAKAT LUAS, dan HANYA MENGUNTUNGKAN SEKELOMPOKNYA SAJA ?
Itulah dasar pemikiran dari adanya GOLONGAN PUTIH, mereka menggunakan Hak Pilih nya untuk Tidak Memilih, karena Tidak Memilih itu juga termasuk Pilihan.
Saya bukan mau mengajarkan Golput, tapi cuman mau share saja, soalnya saya juga masih bingung harus gimana untuk menanggapinya. Sebagai Warga Negara yang Baik, kita harus turut membantu Indonesia menjadi Negara yang Lebih Baik.
Memilih Pemimpin Secara Islam
Reviewed by Saddam Rajief
on
2/09/2014 01:51:00 PM
Rating:
Tidak ada komentar:
Komentar anda adalah kemajuan kami, jadi jangan cuma baca saja ya..